Puntung Rokok Paling Banyak Mengotori Lingkungan

Jakarta, Kebiasaan merokok tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, tetapi juga kesehatan lingkungan. Dalam berbagai kegiatan pembersihan tempat wisata di Indonesia, sampah yang paling banyak terkumpul adalah bungkus dan puntung rokok.

Fakta ini diungkap oleh Zeby Febrina, aktivis lingkungan yang juga mengetuai bagian penyuluhan di gerakan Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT). Tiap tahun, ia juga menjadi juri untuk pemilihan duta pariwisata dan dalam kegiatan itu selalu diadakan acara bersih-bersih di tempat wisata.

“Hampir 90 persen sampah yang kami kumpulkan adalah bungkus dan puntung rokok,” kata Zeby yang juga seorang aktivis pelestarian komodo, saat berbicara dalam konferensi pers Tolak Intervensi Industri Rokok di kantor Komnas Perlindungan Anak, Pasar Rebo, Senin (28/5/2012).

Karena terbuat dari material sintetis yang tidak gampang diurai secara alami, puntung rokok khususnya dari rokok filter bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan lingkungan. Apalagi karena dipakai untuk menyaring racun, maka racun-racun itu juga akan lepas dan mengotori tanah dan perairan di sekitarnya.

Sebuah penelitian pernah membuktikan bahwa racun yang terkandung dalam 1 puntung rokok, jika terlarut dalam 1 liter air bisa membuat seekor ikan kecil mati keracunan. Jika sampai ratusan atau bahkan ribuan puntung rokok masuk ke air, maka dampaknya pasti akan jauh lebih besar.

Sementara ahli kesehatan lingkungan dari University State of San Diego, Prof Thomas E Novotny, MD, MPH seperti diberitakan sebelumnya pernah menegaskan bahwa filter atau puntung rokok bukanlah peranti kesehatan yang bisa membuat rokok menjadi lebih aman.

Bahkan dengan tegas, Prof Novotny ketika itu mengusulkan agar penggunaan filter rokok juga dilarang. Di samping jumlah racun yang terjebak dalam oleh filter tidak signifikan, adanya filter justru membuat para perokok merasa lebih aman dan tidak berusaha untuk menghentikan kebiasaan merokoknya.

AN Uyung Pramudiarja – detikHealth